https://transjayaindonesia.com/rekomendasi-5-wi…on-di-pulau-jawa/
Keraton merupakan tempat yang dibangun untuk tempat tinggal seorang raja atau penguasa wilayah yang memerintah wilayah yang menjadi daerah kekuasaannya. Meskipun sekarang suah hidup dizaman moderen akan tetapi bangunan, benda-benda peninggalan sejarah masih tersimpan dengan baik di dalam keraton, bahkan adat-adat didalam keratonopun masih dilestarikan hingga saat ini maka dari itu Trans Jaya Indonesia merekomendasikan 5 keraton yang bisa kalian kunjungi di Jawa.
Keraton Ngayogyakarta
Bangunan yang memiliki luas mencapai 184 hektar ini dibangun pada tahun 1755 oleh Sroi Sultan Hamengku Bowono 1 dimana istana tersebut dibangun akibat perpecahan yang terjadi antara keraton srakarta hadiningrat dari mataram islam surakarta. Bangunan tersebut terdiri dari benteng baluwati, alun-alun lor, alun-alun kidul, kompleks masjid gedhe yogyakarta, serta gapura gladak. Namun bangunan intinya memiliki luas kurang lebih 13 hektar dimana keraton tersebut didesain langsung oleh Sri Sultan Hamengkubowono I dimana dimula dari tata letak bangunan, pohong hingga ukiran yang terdapat didalam keraton. Para pengunjung domestik maupun mancanegara diperbolehkan mengunjungi langsung tempat yang ditinggali keluarga kerajaan tersebut yang dibuka setiap pukul 08.00 hingga 14.00 dengan tiket masuknya ditarif dengan harga Rp 8.000 untuk wisatawan lokal dan Rp 15.000 untuk wisatawan asing, sedangkan jika kalian membawa kamera klaian akan dikenakan tarif sebesar sertibu rupiah. Lokasi dari keraton tersebut dinilai cukup strategis tepatnya berada di Jl Rotowijayan Blok Nomer 1, Panembahan, Kraton, Kota Yogyakarta, DIY. Namun ketika kalian memasuki daerah keraton ini kalian tidak diperbolehkan menyentuh atau memotret koleksi dengan sembarangan, tidak boleh memasuki beberapa area khusus, tidak diperbolehkan berfoto yang membelakangi abdi ndalem dan keraton, serta harus mengenakan pakaian yang sopan.
Keraton Kasepuhan
Menjadi salah satu destinasi bersejarah dimana keraton tersebut telah didirikan sejak tahun 1430 dimana tempat tersebut sekarang menjadi tempat pelestarian budaya dan wisata di Cirebon tepatnya berada di Jl Kasepuhan No 43, Kasepuhan Kec Lemahwungkuk, Kota Cirebon Jawa Barat. Keraton yang dibangun oleh pangeran Cakrabuana atau dikenal juga dengan nama Raden Walangsungsang yang merupakan salah satu anak dari Prabu Siliwangi. Keraton ini memiliki daya tarik tersendiri bagi para wisatawan sehingga tempat ini selalu ramai dikunjungui para pengunjung dimana tempat ini bisa didatangi kurang kebih 50 hingga 300 pengunjung setiap harinya. Untuk memasuki keraton ini para pengunjung akan dikenakan tarif sebesar Rp 10.000 untuk pelajar dan Rp 15.000 untuk umum dan jika ingin berkujung ketempat yang lebih dalam biasanya dikenakan tarif tambahan sebesar Rp 15.000. awalnya keraton ini hanya membangun keraton pangkuwati dimana pangkuwati merupakan putri pangeran cakrabuana, setelah keraton tersebut berdiri pangerang Cakrabuana menyerahkan keraton itu kepada keponakannya yakni syekh syarif hidayatullah atau biasa dikenal dengan sunan gunung jati.
Keraton Surakarta Hadiningrat
Keraton yang dibangun oleh susuhan pakubowono II ini telah berdiri sejak tahu 1744 dimana bangunan ini dibuat sebagai pengganti keraton kartasura yang rusak akibat geger pecinan pada tahun 1743. Bagnynan ini memiliki menara dengan ketinggian 30 meter dimana menara tersebut berfungsi untuk memata-matai para penjajah belanda pada jaman tersebut. Ketika kalian mengunjungi keraton ini terdapat beberapa tempat yang tidak boleh dikunjungi para wisatawan salah satunya yakni kediaman raja pakubowono, sedangkan salah satu area keraton yang boleh dikunjungi para wisatawan yakni pendopo besar didalam sasana sewaka, dimana ditempat tersebut hingga sekarang menjadi tempat pertujukan tari dan gamelan. Untuk memasuki sasana sewaka para pengujung diharuskan untuk melepas alas kaki dan berjalan dihamparan pasir dimana hamparan pasir tersebut diambil langsung di pantai parangkusumo dan gunung merapi. Selianitu kalian juga bisa mengunjungi museum yang ada didalam kawasan keraton dimuseum tersebut kalian bisa melihat koleksi kerjaan seperti kereta kencana, tandu, patung, senjata kuno dan beberapa koleksi lainnya yang masih tersimpan di dalam museum tersebut. Selian itu ditempat ini juga kalian bisa melihat upacara adat dengan tarian sakral dan musik diantaranya saktan dan malam suro atau tahun baru islam. Saketan tersebut diadakan selama 7 hari untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad dan pada hari ke 7 akan ditutup dengan gunungan mulud. Untuk memasuki area keraton tersebut para wisatawan akan dikenakan tarif sebesar Rp. 10.000 untuk umum dan Rp 15.000 untuk wisatawan asing dimana tempat tersebut akan tutup pada hari jumat dan selain hari tersebut dibuka pada pukul 09.00 hingga 14.00.
Keraton Kanoman
Di cirebon terdapat 3 kertaton yang masih satu keturunan denagn sunan gunung jati dimana Sebelum tempat ini menjadi keraton kanoman tempat ini merupakan daerah permukiman kecil yang bernama tegal alang-alang, kemudaian pangeran cakrabuana berhasil menguasai daeraha tersebut hingga beliau mendapatkan pengakuan ayahnya yakni prabu siliwangi untuk menjadi pemimpin. Keraton kanoman ini dahulunya masih menjadi bagian dari kesultanan cirebon namun pada tahun 1678 keraton tersebut memisahkan diri dan dinamai dengan keraton kanoman, didalam kompleks keraton terdapat sung yang bernama bangsal witana yang memiliki luas hampir lima kali lapangan sepak bola, ditempat ini juga terdapat dua kereta yang masih tersimpan dengan baik didalam museum. Selian itu ditempat ini juga terdapat bangsal atau pendopo untuk menerima tamu, penobatan sultan, pemberian restu dan juga pada acara seperti maulid nabi. Tak hanya itu ditempat ini juga memiliki bebrapa bangunan seperti mande manguntur, masjid agung, cungkup alu, cungkup lesung dan lain sebagainya ditempat ini selain menyimpan banyak pusaka tempat ini juga berperan penting dalam perekmbangan agama islam di Indonesia.
Pura Mangkunegaran
Selain keraton kesunanan, di kota solo juga terdapat istana yang indah dan megah atau biasa dikenal dengan paru mangkunegaran, paru mangkunegara ini menjadi pusat seni dan budaya di kota solo karena didalam istana terdapat berbagai koleksi berharg yang dipercaya berasal dari kerajaan mataram dan kerajaan majapahit. Dimana ketika kalian mengunjungi tempat yang sudah berdiir sejak tahun 1757 ini kalian akan ditemani oleh tour guide yang akan membmbing kalian memasuki pure mangkunegara ini, ditempat ini terdapat hamparan halaman yang luas, selain itu kalian akan melihat bangunan pendopo yang bergaya eropa-jawa dimana pendopo tersebut biasa digunakan untuk pertunjungak tari dan wayangan, setelah memasuki pedopo kalian akan memasuki pringgitasn dimana tempattersebut digunakan untuk tempat tinggal keluarga kerajaan dan juga tempat menyimpan benda-benda kerajaan. Tidak hanya itu untuk kalian yang ingin berkunjung ketempat ini disini juga menyediakan paket wisata yang biasa dikenal dengan mangkunegara royal dinner dimana paket wisata tersebut memberikan kesempatan kalian untuk menikmati hidangan khas keraton seperti garang asem bumbu, lodeng pingang, puding tape selain itu kalian juga akan disuguhi dengan tarian klasik keraton. Paket wisata ini dibuat sesaui dengan permintaan para pengujung. Dimana kalian bisa mengunjungi tempat ini setiap hari pada pukul 08.30 hingga 14.00 dengan tarif yang dibandrol sebesar Rp 10.000 untuk wisatawan domestik dan Rp 20.000 untuk wisatawan asing.
Itulah beberapa tempat yang bisa menjadi tujuan wisata dengan menambah wawasan yakni denagn berkunjung ke keraton dimana dahulunya menjadi tempat tinggal para raja yang sekarang bisa kalian kunjungi untuk melihat peninggalan dan beberapa adat-adat yang masih dilestarikan ditempat tersebut.